Minggu, 30 November 2025

Hikmah gerakan Shalat

HIKMAH GERAKAN SALAT

Salat adalah ritual persembahan (ibadah) kepada Tuhan yang mewakili ibadah seluruh makhluk secara simbolis.

Jadi, ketika seorang Muslim menunaikan salat, maka sejatinya ia merepresentasikan ibadah seluruh makhluk secara praktis dan simbolis, termasuk ibadah manusia itu sendiri.

Sebagai contoh:
Salat merangkum semua rukun Islam lainnya yang mewakili ibadah umat manusia secara umum, yaitu:
1. Syahadat: membaca tasyahud
2. Zakat: meluangkan waktu (±5%)
3. Puasa: menahan makan, minum, bicara dll.
4. Haji: menghadap kiblat.

Di sisi lain, salat adalah mi'raj personal seorang Mukmin, sebagaimana mi'raj universal Muhammad adalah Salat Agung. Maka tidak heran jika gerakan salat melambangkan salah satu nama nabi Muhammad SAW, yaitu (أحمد).

--------------------

Di antara hikmah dari gerakan salat secara simbolis adalah sebagai berikut:

1️⃣HIKMAH GRAFIS:
1. Berdiri: Alif (ا)
2. Rukuk: Ha (ح)
3. Sujud: Mîm (م)
4. Duduk: Dâl (د)

2️⃣HIKMAH POSTURAL:
1. Berdiri: Tumbuh-tumbuhan
2. Rukuk: Hewan mamalia & unggas
3. Sujud: Hewan reptilia & serangga
4. Duduk: Benda mati (batu, gunung dll)

3️⃣HIKMAH MATERIAL:
1. Berdiri: Api (ke atas)
2. Rukuk: Angin (di atas)
3. Sujud: Air (ke bawah)
4. Duduk: Tanah (di bawah)

Jumat, 28 November 2025

Tampa Ilmu Bhairawa

TANPA ILMU BHAIRAWA TANTRA, NUSANTARA SUDAH DIJAJAH CINA

Sebenarnya, kalau kalian baca buku “Jejak Peradaban Kerajaan Hindu Jawa” yang banyak mendokumentasikan sejarah kerajaan-kerajaan kuno di Jawa, mulai dari era Mataram Kuno hingga keruntuhan Majapahit, di bab yang mengisahkan sejarah Kerajaan Singasari, tepatnya di abad ke-13, Nusantara hampir saja menjadi jajahan Kekaisaran China-Mongolia di bawah penaklukan Kekaisaran Kubilai Khan yang terkenal sakti mandraguna. 

Jadi sebelum Nusantara dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa di abad ke-16, di abad ke-13 nya kita hampir saja menjadi negeri taklukan Kekaisaran China-Mongolia. Waktu itu Kekaisaran Mongolia ini wilayah kekuasaannya meluas hingga mencapai seluruh daratan China, sebagian Rusia (Kievan Rus), Korea, sebagian Eropa Timur, bahkan Kekaisaran China-Mongolia ini pun sampai menghancurkan Dinasti Abbasiyah yang waktu itu menguasai seluruh Timur Tengah.

Hampir saja waktu itu wilayah Jawa dan Sumatra menjadi negeri taklukan kekaisaran di bawah kepemimpinan Kaisar Kubilai Khan ini. Jika waktu itu Sumatra dan Jawa berhasil dikuasai oleh Kubilai Khan, maka sudah praktis seluruh wilayah Nusantara, mulai dari Sumatra hingga Seram (Maluku - Papua), bahkan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaya pun bakalan ikut tunduk di bawah kekuasaan Kubilai Khan. 

Sebab di abad tersebut, Jawa dan Sumatra adalah kunci vital perdagangan global di Asia Tenggara. Barang siapa yang bisa menguasai Jawa dan Sumatra, maka ia akan menguasai seluruh Nusantara, bahkan seluruh Asia Tenggara.

Tapi karena waktu itu Raja Kerajaan Singasari memiliki kecerdasan dan kewaskitaan yang sangat luar biasa, dan ia juga menguasai sebuah ilmu mistik kuno yang sangat tinggi kebijaksanaannya, maka upaya penjajahan Kubilai Khan tersebut berhasil digagalkan. 

Nama raja Kerajaan Singasari yang berhasil mencegah penjajahan Kaisar Kubilai Khan tersebut adalah Raja Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Singasari ini mencapai puncak kejayaannya, sehingga bisa berkembang menjadi sebuah mandala kerajaan yang besar dan kuat. Di sinilah untuk pertama kalinya Nusantara berupaya untuk dipersatukan kembali, setelah sebelumnya pernah disatukan oleh Kerajaan Sriwijaya, namun kemudian runtuh di abad ke-11 M karena serangan dari India.

Yang menarik dari gagalnya penjajahan Kubilai Khan ini, Raja Kertanegara bahkan sampai mempelajari sebuah ilmu mistik kuno demi mengimbangi kekuatan Kaisar China tersebut. Ilmu ini adalah Tantra Bhairawa, yang sering disebut sebagai aliran Tantra Kiri, yang di Bali disebut juga sebagai aliran Pangiwa. 

Ilmu mistik ini sekarang menjadi ilmu yang sangat langka, tidak sembarangan orang bisa mengakses dan mempelajarinya. Tapi di zaman Kerajaan Hindu Buddha dulu, ini adalah ilmu standar di kalangan bangsawan. 

Konon, siapapun yang mempelajari dan mempraktekkannya, maka ia akan mendapatkan pencerahan sejati dalam waktu yang relatif singkat. Barang siapa yang mendapatkan pencerahan sejati, maka ia tidak hanya sekedar sakti mandraguna. Tapi juga bisa mendapatkan Kebijaksanaan Illahi dan menjadi satu kesatuan dengan Kecerdasan Kosmik (Kecerdasan Semesta).

Inilah rahasia raja-raja Nusantara zaman dulu sehingga mereka bisa memiliki mandala kerajaan yang sangat luas. Bahkan bisa menjadi kerajaan yang besar di Asia Tenggara, sampai-sampai bangsa asing pun berbondong-bondong datang dan ingin menguasai Nusantara secara silih berganti. Tapi selama raja-raja dan ratu zaman dulu menguasai ilmu Tantra Bhairawa ini, penjajahan itu sulit terjadi. Setiap kali kerajaan besar hancur, maka akan terus disusul oleh kerajaan-kerajaan baru di Nusantara yang menjadi pemimpin mandala berikutnya.

Sayangnya saat ini, ilmu Tantra Bhairawa ini tidak hanya langka dan sulit untuk diakses. Ilmu ini bahkan sekarang sering dianggap sebagai ilmu sesat, bahkan dianggap sebagai penyembahan terhadap setan dan berhala. Ilmu ini juga sering diidentikkan dengan aktifitas sihir untuk menyakiti dan membunuh orang dari jarak jauh. Seperti santet, tenung, pelet, bahkan teluh.

Stigma seram dan sesat ini muncul, karena kesan yang ditampilkan oleh Tantra Bhairawa memang mengerikan dan menakutkan. Bahkan simbol dari ilmu ini sendiri adalah Dewa Siwa dan Dewi Durga dalam perwujudannya yang paling seram. Dengan mata melotot, lidah menjulur, dan berdiri di atas tengkorak dengan ekspresi penuh amarah. Padahal ini semua adalah simbol yang memiliki makna mendalam. Barang siapa yang bisa membuka makna sesungguhnya dari simbol ini dan mewujudkannya dalam Kesadaran sehari-hari, maka mereka bisa cepat mendapatkan pencerahan dan melebur dalam Kesadaran Universal.

Sedahsyat apa sebenarnya ilmu mistik Tantra Bhairawa ini? Kesaktian apa saja yang didapatkan manusia setelah mendalami ilmu ini?

Mengapa ilmu ini hilang seiring dengan menghilangnya Kerajaan Majapahit sebagai “sirna ilang kertaning bhumi”? Apakah ilmu ini memang menghilang dari Bumi Nusantara, ataukah sengaja dihilangkan oleh penjajah yang berhasil menguasai Nusantara.

Ajaran Leluhur

Ajaran Leluhur Sang Hyang "Kasunyatan"

Bangunan² leluhur bag. 1

Kita sangat tahu bahwa leluhur mempunyai pengetahuan yang hebat saat membangun sebuah bangunan. Kita bisa melihatnya dari megahnya bangunan² kuno yang dibangun leluhur. 

Leluhur membangun dengan detail yang begitu rumit dan sangat presisi  dan bangun di titik yang sangat pas bahkan sampai sejajar dengan rasi bintang.

Kemungkinan banyak orang paham  mengapa candi² dibangun sejajar dengan bintang orion, karena ini berhubungan dengan astronomi dan pergerakan matahari yang sama halnya dengan penanggalan pranata mangsa.

Saya tidak akan membahas bab ini, karena sudah banyak yang membahasnya. Saya akan sedikit menjabarkan mengapa bentuk bangunan candi² berbeda dan untuk apa fungsinya dan juga berdasarkan pola apa leluhur membangun candi tersebut.

Pada gambar yg saya tunjukkan pada no 3 adalah bentuk dari borobudur, dan itu adalah merupakan suatu desain yang berdasarkan pada pola frekuensi 4840 Hz. 
Sebenarnya leluhur di era Medang atau Mataram Kuno menurut saya memodifikasi bangunan era² Megalitikum yang hampir mirip dengan gunung padang tapi dengan pola desain tata bangunan yang berbeda. 
Leluhur kuno sebelum era mataram kuno sebenarnya sudah mempunyai pengetahuan tentang frekuensi, radiasi dan gelombang, terbukti dengan bangunan² yang mereka bangun sangat tepat  letaknya dan sangat simetris.
Mereka membangun bangunan itu sebenarnya bertujuan agar bangunan tersebut bisa menghasilkan frekuensi 4840 Hz yang pada kala itu digunakan untuk penyembuhan, keselarasan, regenerasi sel, dan juga pemograman atau pengendalian alam sekitarnya (penjelasan pengendalian alam  sekitar merujuk pada sabdo dadi) dan masih banyak kegunaan yang lainnya. Saya lebih condong berpendapat bahwa teknologi nirkabel sudah mampu diterapkan leluhur kala itu.

Titik Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon dibangun pas saat matahari di posisi timur saat Mangsa Kawolu dan Kalimo dalam kalender Pranatamangsa yaitu pada tanggal 1-2 maret dan 12-13 oktober.  Pada tanggal tersebutlah yang paling bagus dalam melakukan hal² yang saya sampaikan diatas. 
Tapi perlu diperhatikan adalah, tidak semua orang bisa melakukannya. Maka yang paling dibutuhkan adalah belajar untuk di titik nol saat melakukannya. Disaat gelombang otak benar² terlatih di posisi meditatif atau sangat tenang sekali. 

Masih panjang sebenarnya penjelasan bab ini, mungkin akan saya sambung lain waktu.

Perlu digaris bawahi adalah leluhur mampu membangun bangunan dengan matematika dan geometri yang tepat , ditempatkan disebuah kawasan yang mempunyai energi intens dan sejajar dengan kosmos atau rasi bintang. 

Buat wacana olah pikir..😊🙏

Nuwun.. 

Rahayu. 🙏😊🙏

#semuaorang

Kamis, 27 November 2025

SOLUSI

Banyak orang ingin punya bisnis, tapi berhenti di satu kalimat klasik: “Aku belum punya modal.” Padahal, kalau kamu terus berpikir seperti itu, kamu tidak akan pernah mulai. Kebenarannya adalah — bukan modal besar yang membuat bisnis berhasil, tapi cara berpikir dan keberanian untuk memulai dari kecil. Modal hanyalah alat, tapi mental pengusaha adalah fondasi utamanya.

Zaman sekarang, peluang terbuka lebar. Kamu bisa memulai dari skill, jaringan, waktu luang, atau bahkan dari ponsel yang kamu pegang sekarang. Dunia sudah berubah — yang kamu butuhkan bukan uang banyak, tapi kreativitas dan tekad untuk mengeksekusi ide. Berikut 5 tips ampuh agar kamu bisa mulai bisnis meski tanpa modal besar.

1. Mulailah dari Masalah di Sekitarmu

Bisnis tidak selalu harus dimulai dengan ide besar — cukup temukan masalah yang benar-benar dialami orang di sekitarmu. Orang membayar bukan untuk produk, tapi untuk solusi. Lihat sekitar: apa yang sering bikin orang repot, bingung, atau tidak punya waktu melakukannya? Dari sana, peluang lahir.

Kamu bisa bantu orang dengan skill sederhana — misalnya desain, menulis, edit video, jual barang preloved, atau bantu UMKM bikin akun online. Fokus pada membantu dulu, uang akan mengikuti. Ingat, pengusaha sejati bukan pemburu uang, tapi pemecah masalah.

2. Gunakan Skill, Bukan Uang, sebagai Modal Utama

Di era digital, keahlian adalah modal paling berharga. Kamu bisa memulai bisnis jasa seperti desain grafis, penulisan konten, penerjemahan, social media management, atau bahkan konsultasi kecil-kecilan — semuanya bisa dilakukan dari rumah.

Alih-alih menunggu punya uang, fokuslah membangun kompetensi. Asah satu kemampuan sampai orang lain bersedia membayar untuk itu. Begitu kamu bisa memberi nilai lewat skill, uang bukan lagi masalah utama, tapi konsekuensi dari kualitas kerjamu.

3. Maksimalkan Platform Gratis

Zaman dulu kamu butuh sewa toko, sekarang cukup buka akun Instagram, TikTok, atau marketplace. Semuanya bisa jadi etalase digital untuk produk dan jasamu. Kamu bahkan bisa jual ide, promosi layanan, atau membangun personal branding tanpa biaya sepeser pun.

Yang dibutuhkan hanyalah konsistensi dan strategi. Pelajari cara membuat konten menarik, pahami audiensmu, dan gunakan algoritma media sosial sebagai alat promosi. Jangan tunggu punya website mahal — pakai apa yang gratis, lalu tingkatkan saat hasil mulai datang.

4. Bangun Relasi, Bukan Hanya Reputasi

Banyak bisnis kecil tumbuh bukan karena modal besar, tapi karena koneksi kuat. Kamu tidak bisa berjalan sendirian. Kolaborasi adalah “modal tak terlihat” yang sering diremehkan. Bergabunglah dengan komunitas, bantu orang lain, dan tunjukkan integritasmu.

Dari hubungan yang baik, kepercayaan muncul. Dan kepercayaan adalah mata uang paling mahal dalam bisnis. Orang akan merekomendasikanmu, membuka peluang, bahkan mau bekerja sama tanpa kamu harus punya modal besar di awal.

5. Reinvest Keuntunganmu, Jangan Langsung Gaya Hidup

Kesalahan banyak pemula adalah saat bisnis mulai untung sedikit, langsung digunakan untuk hal konsumtif. Padahal, fase awal bisnis seharusnya fokus pada pertumbuhan, bukan penampilan. Uang kecil yang kamu hasilkan hari ini adalah benih untuk panen besar nanti.

Gunakan keuntungan pertama untuk memperbaiki layanan, meningkatkan kualitas produk, atau memperluas jangkauan. Bangun pondasi yang kuat dulu, baru gaya menyusul. Orang kaya tidak tampak kaya di awal — mereka membangun sistem dulu, baru menikmati hasilnya.

_________
Memulai bisnis tanpa modal besar bukan hal mustahil — yang kamu butuhkan hanyalah keberanian, strategi, dan ketekunan. Dunia penuh dengan orang yang menunggu punya uang untuk mulai, tapi hanya sedikit yang berani memulai untuk akhirnya punya uang. Jadilah yang kedua.

Jadi, hentikan alasan “aku nggak punya modal.” Kamu punya waktu, tenaga, ide, dan tekad — itu sudah lebih dari cukup untuk memulai. Bangun sesuatu hari ini, meski kecil. Karena setiap bisnis besar selalu dimulai dari langkah pertama yang sederhana, tapi dijalani dengan tekad luar biasa.

Al-Islam

Al-Islam itu bukan agama orang Arab, dan agama orang Arab juga bukan Al-Islam. Islam juga bukan agama orang Arab, dan agama orang Arab juga bukan Islam. 

Muawiyah pendiri agama Islam adalah orang Yahudi beragama Kristen Monofisit terutama Yazid dan Marwan. Pada masa itu banyak orang Arab menganut Kristen berbagai gereja/mazhab. 

Abbasiyah pendiri ajaran agama Islam adalah orang Yahudi terutama seperti seperti Harun al-Rashid yang keturunan Yahudi dan naik tahta berkat para pemimpin keturunan Buddhis dari orang-orang Arya di Afghanistan. Mereka terinspirasi Kekristenan dan Zoroastrian Persia yang imperialis untuk memapankan agama Islam sebagai sesembahan. 

Usmaniyah penyebar agama dan ajaran agama Islam adalah orang-orang Turk Oghuz satu suku yang juga menghasilkan kaum Yahudi Ashkenazi. Ibu-ibu para khalifahnya adalah orang-orang Yahudi dan Kristen Eropa. Huma ibunya Fetih orang Yahudi Italia, serta Hurrem dan Kosem misalnya. Seperti Yunani menyebarkan Hellenism dari Anatolia ke seluruh dunia, mereka menyebarkan Islam dari Anatolia ke seluruh dunia. 

Nabi Muhammad maupun Ahlulbait dan tiga khalifah pertama adalah campuran Bani Israil dengan Bani Ismail. Bani Israil dan Bani Ismail yang menganut Al-Islam dalam Alkitab-Alquran bukanlah bangsa Arab atau warga negara  Israel modern. 

Arab sebagai entitas dengan identitas kebangsaan nasionalisme dan kesukuan chauvinstik adalah prodük hasil kolonialisme Eropa. 

Berpikir kritis itu perlu logika sejarah dan ilmu-ilmu budaya.

Nuwun.. 

Rahayu.. 🙏🙏🙏

#semuaorang

Rabu, 26 November 2025

Pelajaran Hidup

Pelajaran kehidupan yang saya petik dari kisah hidup ratusan klien dan ditambah dengan kisah teman-teman sesama pejalan spiritual, yang sama-sama mencari jati diri. 

Nasihat ini mungkin terkesan bisa diperdebatkan. Tapi ini saya ambil dari kisah-kisah orang-orang yang pernah konsultasi ke saya, termasuk dari teman-teman biasa yang menceritakan kisah hidupnya. Ambil saja pelajarannya kalau resonate. Kalau nggak ya skip.

Bukan untuk rage bait, bukan untuk mancing emosi. Bukan untuk berdebat.

1. Laki-laki tidak bisa hidup tanpa perempuan. Tapi perempuan bisa hidup tanpa laki-laki. 

Banyak hormon laki-laki yang membuat mereka perform sehingga bisa menghasilkan uang banyak dan mencapai jenjang karir tinggi, itu bekerja optimal ketika mereka memiliki pasangan feminine yang sangat mereka kasihi. Dan si feminine ini benar-benar menghargai dan menghormati laki-laki.

Itulah kenapa mayoritas laki-laki tidak betah menduda lama dan segera cari istri baru kalau cerai.

2. Perempuan sebenarnya bisa bertahan hidup tanpa laki-laki. 

Makanya banyak perempuan setelah cerai banyak yang kuat tidak menikah lagi sampai nenek-nenek.

Tapi sosial yang rusak menanamkan doktrin perempuan harus segera menikah di usia 25 supaya tidak jadi perawan tua. Kalau menjanda harus segera menikah lagi biar ada yang menjaga.

Itu konstruksi sosial yang salah kaprah. Banyak perempuan yang stress karena konstruksi sosial ini dan malah salah pilih pasangan lalu makin menderita.

3. Laki-laki di zaman sekarang sebenarnya sulit mencapai pencerahan. Tapi perempuan lebih mudah tercerahkan.

Tapi laki-laki suka menyangkal. Pada kenyataannya banyak perempuan yang sudah tercerahkan, pikirannya holistik, kesadarannya luas, bahkan visioner. Intuisi mereka juga tajam. Perasaan mereka super peka. 

Tapi seringkali peringatan-peringatan perempuan diabaikan. Dan ego laki-laki selalu menganggap mereka lebih superior dibanding perempuan, termasuk dalam hal spiritual.

4. Kalau mau pernikahan langgeng dan berkelimpahan, punya harta melimpah dan keluarga yang harmonis, laki-laki harus mendengarkan istrinya.

Perempuan itu penjaga laki-laki di dunia spiritual. Insting mereka tajam. Intuisi mereka super peka. Kasih sayang mereka murni. Dan mereka sebenarnya lebih mudah terhubung dengan Tuhan serta alam semesta.

Ini membuat mereka mudah tahu lebih dulu kalau ada bahaya datang. Dan karena mereka sayang, perempuan biasanya akan memberi peringatan pada suaminya.

5. Dalam pernikahan, kita tidak butuh laki-laki yang spiritualnya tinggi. Cukup laki-laki yang maskulin sehat dan punya leadership yang bagus. 

Tapi kalau mau pernikahan berkelimpahan, menikahlah dengan perempuan yang sudah tercerahkan secara spiritual. Karena mereka akan menjadi penjaga laki-laki di dunia spiritual sekaligus melihat visi dari masa depan.

Sayangnya perempuan yang sudah tercerahkan ini biasanya punya syarat yang tinggi. Ini karena mereka biasanya juga mandiri dan cerdas.

6. Uang, pasangan, dan kesehatan adalah tiga masalah utama masyarakat Indonesia.

Makanya pelatihan dan workshop untuk mengatasi 3 masalah tersebut selalu laris manis dijual. 

Tapi sayangnya, 3 masalah itu juga bisa menjadi jebakan karma berulang-ulang. 

Kebenaran pahit : justru banyak healer dan guru spiritual palsu memanfaatkan 3 hal ini untuk mengeruk keuntungan pribadi. Banyak yang hidupnya kena karma berulang karena berguru dan menyembuhkan diri di orang yang salah.

7. Bisnis itu memerlukan kemampuan spiritual yang tinggi. Jika tidak, maka sudah lama pebisnis gagal.

Enterpreneurship sebenarnya adalah profesi yang sangat spiritual. Makin besar bisnisnya, makin besar juga spiritualitas yang diperlukan.

Itulah kenapa biasanya seorang pengusaha biasanya memiliki minimal 1 penasihat atau guru spiritual. Tapi kalau istrinya tercerahkan dan paham bisnis, maka istrinya ini bisa menjadi penjaga spiritual dalam bisnis tersebut.

8. Dalam pernikahan, kalau yang istri terlalu maskulin sampai kayak LAKIK banget, sebenarnya pernikahan itu tidak bahagia.

Biasanya yang bekerja dominan adalah pihak istri. Kalaupun dalam pernikahan itu mereka kaya raya sampai bisa beli banyak aset dan tabungan milyaran, itu kebanyakan hasil kerja keras istri.

Dan biasanya laki-lakinya lemah. Istrinya jadi suka ngomel dan terlalu ngatur.

Pernikahan seperti ini rawan sekali terjadi perselingkuhan.

9. Kalau seorang pria bercerai dan dia selalu menjelek-jelekkan mantan istrinya, dan selalu menyatakan mantan istrinyalah yang bersalah, itu bukan trauma. Tapi pria itulah PENJAHAT sesungguhnya dalam pernikahan.

Laki-laki yang benar dan normal biasanya segan menjelek-jelekkan mantan istri, walaupun mantan istrinya sangat rusak. 

Ini karena deep down dalam Pikiran Bawah Sadar mereka, sisi maskulin mereka tetap berfungsi ingin menghargai perempuan. The real masculine respect woman.

10. Kalau mau lihat dalam perceraian siapa yang bersalah, lihatlah siapa yang setelah bercerai hidupnya justru hancur berantakan.

Yang benar, setelah bercerai akan naik taraf hidupnya. Karena dia berhasil melepaskan orang toxic dalam hidupnya.

Yang salah, akan hancur hidupnya. Pontang panting. Karena dia kehilangan orang baik yang selama ini menopang hidupnya tanpa ia sadari.

11. Jika kamu didekati seseorang dan ingin menjalin hubungan serius, lihatlah 5 orang terdekatnya. Karena itulah yang mempengaruhi kepribadiannya.

Kalau 5 orang terdekatnya isinya orang-orang serakah semua, maka hidupmu akan hancur.

Kalau isinya orang-orang visioner dan positif, maka hidupmu akan ikutan positif.

Kepribadian pasangan itu mempengaruhi hidupmu. Salah pilih pasangan = salah check in ke neraka, bukan ke surga.

12. Perempuan tidak pergi karena tidak dinafkahi. Perempuan sebenarnya pergi ketika dia sudah merasa tidak dihargai.

Banyak gugatan perceraian diajukan dengan alasan istri tidak lagi menerima nafkah yang layak dari suami. Tapi sebenarnya, di balik alasan nafkah tersebut, semua istri merasa sudah tidak dihargai oleh suaminya.

Laki-laki bangkrut, tapi masih menghargai istrinya dan bertanggung jawab, istrinya masih bertahan. Tapi kalau istrinya sudah tidak dihargai lagi, dia pasti memilih pergi.

13. Banyak masalah terjadi di hidup manusia sebenarnya adalah KARMA. 

Banyak pola-pola kesalahan yang terus diulang tanpa sadar, sehingga manusia mengalami tipe masalah yang sama, lagi dan lagi. Ini adalah KARMA. 

Sekali karma disadari dan bisa diputus polanya, maka banyak masalah dalam kehidupan SELESAI.

Sayangnya sedikit orang yang bisa menyadari KARMA ini. Kebanyakan mereka bertanya-tanya doang “Kenapa hidupku selalu dimanfaatin orang?” “Kenapa aku selalu ditinggalkan pasangan?” Dll..

14. Mayoritas Guru Spiritual itu bukanlah Guru Spiritual.

Mereka hanyalah pelatih atau coach yang ingin memanfaatkan celah spiritual untuk memenuhi ego mereka sendiri.

Kalau nggak ego ingin dipuja sebagai pemimpin spiritual, ya ego tentang uang. Banyak guru spiritual kaya instan dari jualan pelatihan spiritual.

Sedangkan yang guru spiritual asli malah ga mau disebut guru.

15. Semakin dalam kamu menyelami spiritualitas, semakin tinggi tingkat Kesadaranmu, otakmu ikutan makin cerdas. Sayangnya temanmu makin dikit.

Lama-lama kamu merasa tidak semua orang bisa memahami jalan pikiranmu. Bahkan sahabatmu sendiri pun bisa salah paham dengan pola pikirmu.

Akhirnya kamu jadi soliter. Suka menyendiri. Seperti nggak punya teman. Karena sudah males, otakmu makin peka dan makin bisa merasakan perubahan energi walau halus. Daripada debat atau nguras energi, mending sendiri.

16. Perempuan yang terlalu maskulin itu 🚩🚩🚩. Laki-laki yang terlalu feminine juga 🚩🚩🚩.

Perempuan yang terlalu maskulin bisa nggak punya moral. Dia sibuk mengejar pencapaian, entah uang, popularitas, atau jabatan. Sehingga mengalahkan ambisi laki-laki. Ketika perempuan sudah over masculine, dia bisa jadi penjahat.

Laki-laki yang over feminine juga jahat. Mulutnya jadi tukang nyinyir, dan banyak yang jadi manipulatif. Bahkan narsistik dan psikopat.

🩵🩵🩵🩵

Akhirnya selesai sudah 3 tahun membantu perjalan teman-teman semuanya. Berbekal sertifikasi hipnoterapis yang beragam, saya jadi healer membantu perjalanan sembuh banyak orang. Sekarang perjalanan sebagai healer selesai 🙂

Saya sudah tutup konsultasi dan akan fokus ke konten.
Tugas saya sekarang adalah membuka ilmu-ilmu kuno Nusantara. Karena deadline Indonesia Mercusuar Dunia makin dekat 🔥

Tenang, masih ada ecourse yang bisa diakses sekalian healing via hipnoterapi. Putar aja hipnoterapinya kapan pun dibutuhkan.

👇🏼👇🏼👇🏼

ONLINE COURSE : KUNDALINI CAKRA

Apa yang dipelajari di sini :

🦋 Ciri-ciri Kebangkitan Spiritual
🦋 Kebangkitan Kundalini dan hubungannya dengan spiritualitas
🦋 Kundalini sebagai energi kehidupan dan juga SHAKTI
🦋 Hubungan kundalini dengan atman (diri sejati)
🦋 Hubungan cakra dengan proses pertumbuhan spiritual
🦋 7 cakra utama dalam tubuh dan fungsinya
🦋 Perbedaan cakra yang sehat dengan yang tidak sehat
🦋 Syarat bangkitnya energi kundalini
🦋 Kundalini dan Prana : sama atau berbeda?
🦋 Pencerahan spiritual dan perjalanan kundalini 
🦋 Kundalini, cakra, dan pencarian Jati Diri
🦋 Kundalini, cakra, dan kesaktian (supernatural) manusia
🦋 Merawat dan membersihkan cakra
🦋 Membuka blok-blok cakra dan jalur kundalini

BONUS
🌲 Tutorial meditasi Kesadaran
🌲 Hipnoterapi untuk  pembersihan (grounding) energi negatif, pembersihan jalur kundalini, dan pembersihan 7 cakra utama dalam tubuh.

Selasa, 25 November 2025

Cari Gaji atau Bangun Aset

Inilah Cara Keluar dari Zona “Cari Gaji” dan Masuk ke Zona “Bangun Aset”

Banyak dari kita dibesarkan dengan pola pikir:
“Yang penting kerja, dapat gaji tiap bulan.”
Tidak salah. Aman, stabil, dan banyak orang memang butuh itu.
Masalahnya muncul ketika kamu merasa hidupmu jalan di tempat:
kerja keras, tapi tetap sama.
Setiap bulan mulai dari nol lagi.

Di titik itu, biasanya orang mulai sadar:
Ada zona lain selain ‘cari gaji’.
Yaitu zona membangun aset, zona di mana kamu menciptakan sesuatu yang terus menghasilkan meski kamu sedang tidak bekerja.
Dan untuk masuk ke zona itu, langkah-langkahnya sebenarnya sederhana, bahkan untuk orang yang awam sekalipun.

1. Sadari dulu perbedaan ‘kerja dibayar’ vs ‘aset menghasilkan’
 • “Cari gaji” artinya kamu dibayar kalau hadir dan bekerja.
Begitu berhenti, pendapatan berhenti.
 • “Bangun aset” artinya kamu menciptakan sesuatu yang tetap menghasilkan meskipun kamu tidak selalu terlibat.
Aset tidak harus rumit.
Bisa berupa:
 • kontrakan kecil
 • lapak jualan yang tetap jalan
 • resep masakan yang dijual terus
 • kebun yang dipanen berkala
 • jahitan yang bisa dikerjakan sistemnya
 • ternak kecil-kecilan
 • produk yang bisa dibuat ulang
Aset = sesuatu yang terus bekerja untukmu.

2. Ubah pola pikir: dari “berapa gajiku?” ke “apa yang bisa aku ciptakan?”
Pola pikir upah membuatmu fokus pada hari ini.
Pola pikir nilai membuatmu fokus pada masa depan.
Contohnya:
 • Penjahit yang hanya menerima order = cari gaji.
 • Penjahit yang membuat pola baju siap pakai dan dijual ulang = bangun aset.
 • Tukang bakso yang keliling = cari gaji.
 • Tukang bakso yang bikin bumbu instan untuk dijual = bangun aset.
 • Guru les yang dibayar per jam = cari gaji.
 • Guru les yang bikin modul atau kelas bersama = bangun aset.
Perbedaannya bukan profesinya,
tapi cara berpikirnya.

3. Kembangkan skill yang bisa “dipakai berkali-kali”
Skill itu juga aset.
Skill yang bisa terus dipakai contohnya:
 • memasak dengan standar yang konsisten
 • merawat tanaman
 • meracik bumbu
 • menjahit dan membuat pola
 • memperbaiki elektronik/mesin
 • membuat kerajinan
 • mengelola toko kecil
 • pemahaman dasar tentang uang
 • mengelola waktu dan pekerjaan.
Skill ini bisa menjadi dasar apa pun yang kamu bangun nanti.
Yang penting: bisa dipakai ulang dan dijual ulang.

4. Sisihkan waktu & tenaga untuk satu proyek jangka panjang
Semua orang sebenarnya bisa bangun aset, tapi kebanyakan tidak punya energi karena rutinitas habis-habisan.
Proyek jangka panjang bisa sesederhana:
 • menambah 1 kandang ternak per beberapa bulan
 • menambah 1 produk baru di usaha kecilmu
 • menambah 1 pelanggan langganan setiap minggu
 • menulis resep untuk dijadikan paket jualan
 • merintis usaha kecil-kecilan dari rumah
 • menabung bahan untuk buka warung sederhana
 • membuat tabungan emas kecil-kecilan sebagai aset masa depan.
Yang penting bukan besar kecilnya,
tapi konsistensi.

5. Gunakan manajemen energi, bukan hanya manajemen waktu
Banyak orang gagal memulai aset karena energinya habis untuk rutinitas.
Cara sederhana manajemen energi:
 • tidur cukup
 • kurangi drama & gosip
 • batasi screen time
 • punya jam khusus bekerja & istirahat
 • jaga kesehatan
 • hindari multitasking berlebihan
 • istirahat sebelum benar-benar capek.
Energi = bahan bakar untuk membangun aset.

6. Ubah pola konsumsi jadi pola investasi
Orang zona “cari gaji” menghabiskan uangnya untuk memuaskan keinginan cepat.
Orang zona “bangun aset” mengarahkan uangnya ke hal yang membuat mereka berkembang, misalnya:
 • alat kerja (kompor, mesin jahit, perkakas, blender)
 • ilmu (pelatihan, workshop sederhana, buku)
 • tabungan emas
 • peralatan untuk usaha kecil
 • kebutuhan produksi, bukan konsumsi
Tidak harus besar.
Yang penting uangmu mulai membeli hal yang menghasilkan, bukan menguap.

7. Mulai dari aset kecil dulu — sangat kecil pun tidak masalah
Aset tidak harus kontrakan atau bisnis besar.
Contoh aset kecil:
 • 1 kotak tabungan harian
 • 1 rak kecil jualan di rumah
 • 1 tanaman yang bisa dipanen berkala
 • 1 ternak yang bisa berkembang biak
 • 1 produk buatan tangan
• 1 menu masakan khusus yang bisa dijual berulang
 • 1 pelanggan langganan
Aset kecil yang tumbuh pelan-pelan = awal kebebasan finansial.

Masuk ke zona bangun aset bukan berarti langsung resign atau tiba-tiba jadi kaya.
Ini perjalanan pelan-pelan:
 • dari hanya bekerja → menjadi menciptakan
 • dari hanya menghabiskan uang → menjadi menumbuhkan
 • dari hanya bertahan → menjadi berkembang
Semua orang bisa.
Semua profesi bisa.
Yang dibutuhkan hanya pola pikir baru dan langkah kecil yang baru.

Di Buat Bodoh

KENAPA KITA SEKARANG DIBUAT BODOH?

Melihat dari bukti-bukti sejarah yang ada, sebenarnya leluhur kita dulu sudah memiliki tingkat kecerdasan dan level pembelajaran yang tinggi. Dan ini sudah terjadi sejak Abad Pertengahan Eropa. Di saat benua Eropa masih struggle dengan Zaman Kegelapan yang identik dengan perang di mana-mana, kelaparan, kedinginan, dan gagal panen, Nusantara malah hidup makmur dan mendirikan banyak ashram sebagai pusat pembelajaran.

Di ashram-ashram tersebutlah para cantrik (pelajar) belajar banyak hal tentang kehidupan dan sains. Bahkan keberadaan ashram zaman dulu menjadi cikal bakal penting pembangunan candi-candi sebagai pusat ibadah dan budaya. Selain itu, ilmu tata kelola negara juga dipelajari dalam ashram ini. Ini adalah sekolahnya para intelektual dan bangsawan, dan sudah ada jauh sebelum Eropa mendirikan universitas-universitas kuno seperti Oxford di Inggris dan Bologna di Italia.

Lalu kenapa pembelajaran kita sekarang downgrade? Jika dulu leluhur Nusantara belajar hingga mencapai level tertinggi dalam Taksonomi Bloom, sekarang sekolah-sekolah justru seolah mengunci level belajar kita di level yang paling rendah : Mengingat (Remember). 

Akibatnya, murid-murid yang dihasilkan juga cuma sekedar bisa menghafal. Daya pikir kritisnya juga tidak berkembang. Kemudian, jangankan menciptakan sinkretisme agama dan budaya baru. Berpikir memecahkan masalah saja belum tentu bisa, karena sejak kecil yang paling banyak diajari adalah mengingat dan menghafal.

Jika ditilik dari sejarah, sebenarnya ini adalah model pembelajaran yang khas dilakukan oleh sekolah-sekolah di era Revolusi Industri. Sistem sekolah seperti ini dikembangkan oleh Rockefeller dan para Elit Global lainnya di zaman itu, yang banyak mendanai yayasan untuk perkembangan sekolah. Jika kalian membaca buku “The Wealth of Nation” maka di sana akan tampak jelas sekali polanya.

Revolusi Industri melahirkan kapitalisme yang sangat masif. Dalam kapitalisme, bisnis industri menjadi generator uang yang sangat besar bagi para Elit Global. Supaya industri bisa berjalan dengan lancar, maka diperlukan banyak buruh untuk bekerja mengoperasikan mesin dan produksi.

Buruh di sini tidak perlu orang pintar-pintar. Cukup orang yang penurut dan mudah menghafal. Itulah kenapa pembelajaran di sekolah pun kemudian difokuskan kepada menghafal dan mengingat, yakni level belajar paling rendah dalam Taksonomi Bloom.

Dalam sistem pembelajaran di sekolah-sekolah mindstream, siswa yang mampu berpikir kritis itu adalah siswa yang berbahaya. Karena nanti mereka tidak bisa menjadi buruh massal dan menjalankan produksi. Itulah kenapa dulu pendidikan di level berpikir yang lebih maju menjadi mahal dan hanya bisa diakses oleh anak-anak para Elit Global saja.

Jika mundur ke sejarah kolonialisme, pola berpikir leluhur Nusantara itu berbahaya. Karena di level belajar yang paling tinggi, mereka tak hanya mampu bepikir kritis. Tapi otak mereka juga mulai bisa mengkoneksikan titik-titik (connecting the dots) menjadi sebuah informasi utuh. Jika otak manusia bisa berpikir sampai di level ini, maka manusia akan susah dimanipulasi.

Di level kecerdasan yang tinggi, otak manusia juga sudah mulai berpikir antar-dimensi. Alias, mereka tidak hanya berpikir di dimensi yang sekarang saja. Tapi bahkan sudah mulai bisa mendapatkan informasi-informasi dari masa depan. Inilah yang disebut dengan kewaskitaan di zaman dulu. Terdengar mistis, padahal bukan. Ini adalah default-nya otak manusia.

Justru karena potensi otak yang segini canggihnya, makanya leluhur Nusantara dulu bisa memiliki peradaban yang maju dibandingkan negara-negara di Eropa, yang masih menggantungkan diri dari perang dan perdagangan barang-barang dari Asia (Timur Jauh) yang datang melalui selat di Konstantinopel. Timur Jauh ini ya termasuk Nusantara.

Ketika Kekaisaran Turki Ottoman mulai menguasai Mediterania di Abad ke - 15 M dan menutup jalur perdagangan dengan bangsa Kristen di Konstantinopel, di sinilah penjajahan Eropa dimulai atas bangsa-bangsa yang dulunya makmur dan maju. 

Bangsa Eropa mau tidak mau harus berpikir otak untuk menemukan “sumber emas” asli di Timur Jauh untuk menopang hidup mereka di Eropa. Sumber emas ini dalam legenda mereka adalah India / Indo / Hindia, sebuah negeri di Timur Jauh yang kaya akan emas dan sumber daya alam. Dan barang siapa bangsa yang mampu menguasainya, maka akan mendapatkan kemakmuran tanpa henti, bahkan menjadi negara adi daya.

Belanda berhasil menguasai Nusantara dan menamakannya Hindia Belanda. Belanda, yang saat itu orang-orang VOC-nya mayoritas adalah anggota FREEMASON, mereka menyadari bahwa spiritualitas dan filsafat Nusantara itu berbahaya jika dibiarkan berkembang. Karenanya mereka harus menguasainya, menjajahnya dengan mengubah sejarah, mengacak-acak gen leluhur, merampas rontal dan harta peninggalan Kerajaan lokal, serta mengunci kesadaran manusia Nusantara agar tidak bisa berkembang, dengan mengembangkan doktrin dan dogma.

Dulu bangsa Nusantara tidak boleh belajar di sekolah formal, kecuali keturunan bangsawan yang mau bekerja sama dengan Belanda. Itupun seringkali masih harus menghadapi rasisme yang menurunkan trauma antar generasi. Dan trauma ini meluas hingga ke elemen-elemen masyarakat lokal lainnya.

***

Terus bagaimana sih membuat diri kita kembali cerdas seperti leluhur-leluhur di zaman dulu? Pada dasarnya jika kalian sudah mengalami kebangkitan Spiritual dan sabar menjalani prosesnya, maka dengan sendirinya, level Kesadaran juga mengalami peningkatan. Kalau Kesadaran meningkat, maka kecerdasan diri juga otomatis meningkat. Ini sudah saya bahas selengkapnya di Online Course yang berjudul “Kebangkitan Spiritual & Penyembuhan”.

Ini bagus kalian ikuti kalau kalian mengalami Kebangkitan Spiritual dan ingin tahu langkah apa saja yang harus dilakukan setelah mengalami proses kebangkitan. Di sini saya juga bahas, tahapan dalam diri apa saja yang terjadi setelah Kebangkitan Spiritual dialami. Kenapa dengan sendirinya kita tergerak untuk melakukan penyembuhan? Dan apa yang terjadi pada tubuh dan Kesadaran seiring dengan penyembuhan dan pencarian jati diri dilakukan.

Di Online Course ini juga sudah saya lengkapi dengan hipnoterapi 3x yang semuanya dirancang untuk penyembuhan, sehingga ketika kita mulai sembuh, di situlah terjadi transendensi kesadaran.

Senin, 24 November 2025

.....

(𝙎𝙞𝙖𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙮𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙙𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝘼𝙙𝙖) 

Membongkar Tuhan Hasil Doktrin dan Menyingkap Tuhan Sejati Dalam perjalanan makrifat, ada satu pertanyaan yang mengguncang seluruh struktur keimanan yang 𝙙𝙞𝙬𝙖𝙧𝙞𝙨𝙞-
 “Yang mengadakan ADA itu siapa” Jika ada sesuatu yang mengadakan “ADA”, maka yang mengadakan itu bukan Tuhan yang sejati. 
Karena Tuhan sejati tidak diadakan, tidak diciptakan, tidak hadir oleh sebab apa pun. Ia ADA karena Dia ADA—Wujud-Nya berdiri sendiri, Qiyamuhu binafsihi. Jika seseorang masih merasa- 
• “Aku ada sebagai individu,”
 • “Aku ada sebagai pribadi,” 
• “Aku ada sebagai identitas,” 
maka Tuhan yang ia kenal bukan Tuhan yang asli, melainkan Tuhan hasil doktrin, Tuhan hasil konsep, Tuhan hasil kata-kata yang dikumpulkan pikiran. Karena selama masih ada aku sebagai sosok, maka Tuhan yang dikenali hanyalah Tuhan yang “diceritakan”, bukan Tuhan yang “dialami”. 

1. Selama Masih Ada ‘Aku Ada’, Maka Tuhan Masih Berjarak Ketika kita masih merasa-
 • aku ini manusia, 
• aku ini individu, 
• aku ini yang beribadah, 
• aku ini yang mencari, maka hubungan dengan Tuhan menjadi hubungan dua hal yang terpisah- aku — dan — Dia. Hubungan dualistik ini adalah dasar dari Tuhan-doktrin, yakni Tuhan yang dikenali melalui teori, buku, guru, dan kata-kata. 
Ini bukan salah — ini fase awal syariat. Namun ini bukan puncaknya. Makrifat masuk ketika dualitas itu runtuh. 

2. Untuk Bertemu Tuhan Sejati, ‘Aku’ Harus Hilang 
Tuhan sejati tidak akan pernah ditemukan selama masih ada “aku” yang bertahan. 
Dalam makrifat dikatakan- “Selama engkau masih ada, Tuhan hanya bayangan pikiranmu.” 
Maka jalan satu-satunya adalah-
 • lenyapkan “aku” sebagai identitas, 
• lepaskan “aku” sebagai tokoh, 
• hapuskan “aku” sebagai sosok, 
• hilangkan “aku” yang merasa berbuat, merasa mengetahui, merasa memiliki. Inilah yang disebut menjadi bukan siapa-siapa. 
Bukan mati, bukan hilang tubuhnya, 
tetapi hilang aku personal yang selama ini menjadi hijab. Ketika “aku” personal itu gugur, maka yang tersisa- AKU TANPA AKU. ADA TANPA PENGADA. WUJUD TANPA PENCIPTA. Pada titik ini, engkau tidak lagi mengatakan- “Ini Tuhan yang aku kenali dari guru, kitab, atau ceramah.” Yang hadir adalah- ALLAH SEBAGAI ADA MUTLAK bukan sebagai konsep, bukan sebagai definisi, bukan sebagai cerita. Tuhan tidak lagi dipahami… melainkan dialami sebagai Ada itu sendiri. 

3. Ketika “Aku Tidak Ada”, Barulah ALLAH Yang ADA Makrifat mengajarkan satu rahasia- “Yang menghalangi Allah adalah engkau.” Bukan dosa, bukan syaitan, bukan dunia— tetapi ego-kedirian. Selama “aku” masih ada- 
• aku ingin mengenal Tuhan, 
• aku ingin melihat Tuhan, 
• aku ingin dekat dengan Tuhan, 
• aku ingin masuk surga Tuhan, maka semua itu tetap “aku”, dan Tuhan tetap menjadi objek pencarian. Tetapi ketika engkau masuk dalam tafakur-
 AKU TIDAK ADA… hening… kosong… tanpa identitas… maka yang tersisa hanyalah- ADA YANG ADA. 
Dan ADA itu — bukan aku. ADA itu — ALLAH.
 Inilah rahasia besar- Bukan kita yang mengenal Allah. Ketika kita “tidak ada”, Allah menyatakan Diri-Nya sebagai ADA. 
Ini bukan panteisme, bukan penyamaan makhluk dengan Tuhan,
 tetapi penyadaran bahwa yang kita sebut “aku” selama ini hanyalah bayangan, dan Ada Sejati hanya satu- ALLAH. Jika ingin bertemu Tuhan yang tidak lahir dari doktrin, tidak dibentuk oleh pikiran, tidak diciptakan oleh konsep… Maka hilangkanlah “aku” sebagai makhluk yang merasa memiliki wujud sendiri. 
Karena- 
Jika engkau ada—Tuhanmu masih konsep.
 Jika engkau tidak ada—yang tinggal hanyalah ALLAH. 𝙎𝙖𝙡𝙖𝙢 🥰🥰
dalam sunyi terdalam,Semoga engkau mengenal 𝙮𝙜  Ada sebelum mata terpejam.
#𝙩𝙚𝙠𝙨
#𝙥𝙝𝙤𝙩𝙤
#𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜
#𝙠𝙖𝙡𝙖𝙢𝙝𝙞𝙠𝙢𝙖𝙝

Sabtu, 22 November 2025

kepatihan surakarta

Hancurnya Kepatihan Surakarta 

Kepatihan (Istana Patih/ Istana Perdana Menteri) Surakarta hancur pada 1946, oleh Komunis dan Pimpinan Kaum Kiri kelompok Tan Malaka. 2 Patih Surakarta terbunuh besereta keluarganya. 

Orang-orang Komunis di Kota Surakarta menghendaki Kerajaan di Surakarta dihapus. Sehingga mereka bergerak membakar dan membunuhi para Priyayi. 

Kenapa yang dibakar dan dibunuh Kepatihan  dan Patihnya, bukan Keraton Surakarta dan Rajanya ?

Kesunanan Surakarta itu dahulu Raja adalah simbol saja, sementara yang memerintah dan mengelola negara adalah Patih. Maka Patih dan Kepatihannya dahulu yang menjadi sasaran Komunis. Lagipula Raja Surakarta sebelumnya secara tegas mendukung Republik, beda dengan Patih yang seperti Pro Belanda. 

Berikut ini foto² Kepatihan sebelum dibakar Komunis.

Kamis, 20 November 2025

ratu

Ratu Indonesia Hidup di Era Nabi Muhammad, Namanya Terkenal di Arab
Nusantara memiliki peradaban dan sejarah yang sangat panjang. Sejarah mencatat ada orang Indonesia yang hidup di era Nabi Muhammad, bahkan namanya terkenal di Tanah Arab. Siapa dia?
Orang itu adalah Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga. Sejarah mencatat dia lahir pada tahun 611 M di Sumatera Selatan. Pada tahun tersebut Nabi Muhammad berusia 41 tahun dan baru setahun diangkat rasul.

Ratu Shima adalah anak dari agamawan Hindu yang pindah ke Jepara usai menikah dengan Kartikeyasinga dari Kerajaan Kalingga. Saat di Jawa, Ratu Shima tinggal di berbagai candi Hindu di kawasan Dieng.

Posisi Ratu Shima perlahan makin kuat usai suaminya, Katikeyasinga, diangkat menjadi Raja Kalingga pada tahun 648 Masehi. Ketika Katikeyasinga berkuasa, Nabi Muhammad sudah wafat dan Jazirah Arab memasuki periode kekhalifahan, tepatnya Periode Khulafaur Rasyidin yang dipimpin sahabat Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib (656-661 M).

Dalam Sejarah Nasional Indonesia (2008) diceritakan, posisi Ratu Shima yang semula istri raja berubah menjadi penguasa tunggal Kalingga usai suaminya wafat pada 678 M. Dia menjadi Ratu Kalingga sebab tak ada penerus yang bisa berkuasa. Anak-anaknya masih sangat kecil.

Saat menjadi raja, sejarah mencatat Kerajaan Kalingga mencapai masa keemasan. Ratu bergelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara ini berhasil membawa Kalingga menjadi kerajaan terkenal, khususnya di sektor perdagangan.

Dalam Tradisi Pemikiran Islam di Jawa (2006) diceritakan, Ratu Shima berhasil mengubah pelabuhan Jepara sebagai sentra perdagangan dan pertemuan para pedagang dari berbagai wilayah. Bahkan, disebutkan juga Kalingga sudah menjalin perdagangan dengan Dinasti Tang dari China.

Mengacu pada naskah China kuno yang terhimpun di Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009), terungkap kalau para pedagang China sudah berdagang dan menyaksikan kejayaan Ratu Shima. Para pedagang bersaksi kalau Kerajaan Kalingga sangat kaya karena menjadikan garam yang mudah ditemukan sebagai komoditas ekspor.

Ada juga beberapa utusan Ratu Shima yang pergi ke China menjalin relasi dengan kaisar. Lalu, para penduduknya pun sudah sangat maju karena mengenal aksara dan ilmu astronomi. Di Kalingga juga terdapat pusat agama Budha Hinayana, sehingga banyak penganut Budha belajar agama bertahun-tahun di sana.

Nama besar Ratu Shima pun viral sampai ke luar negeri. Bahkan hingga jazirah Arab yang semasa Kalingga eksis sudah memasuki era kekhalifahan. Popularitas tersebut terkait ketegasan Sang Ratu yang melarang warganya mencuri.

Pernah ada cerita Raja Arab, Ta-Shih, penasaran datang ke Kalingga membawa karung emas. Karung emas akan ditaruh di jalanan supaya orang tergoda mengambilnya. Namun, beberapa bulan kemudian, tak ada orang yang mengambil. Bukti warganya sangat takut atas hukuman Ratu Shima.

Sampai akhirnya, posisi karung emas tersebut bergeser sedikit karena anak Ratu Shima paling disayang, Pangeran Narayana, tak sengaja menyentuhnya. Pada titik ini, Ratu Shima langsung mengeluarkan aturan tegas, yakni hukuman mati.

Singkat cerita, putusan hukuman mati berubah jadi pemotongan kaki. Sebab, kakinya dianggap bersalah karena menggeser karung emas. Alhasil, kaki Narayana pun dipotong sebagai hukuman.

Hidup Ratu Shima sendiri berakhir pada 695 Masehi. Sementara Kerajaan Kalingga runtuh pada tahun 752 M. Ketika situasi ini terjadi, Islam di Jazirah Arab sudah berkembang pesat. Sejarah mencatat di Arab sudah memasuki era Bani Umayyah yang eksis dari tahun 661-750 Masehi.

Rabu, 19 November 2025

spiritual

Dalam spiritualitas Jawa, ada kepercayaan yang menyatakan bahwa menjelang zaman Kebangkitan Nusantara nanti, salah satu tanda yang akan terjadi adalah mulai ditemukannya banyak peninggalan-peninggalan leluhur Nusantara yang selama ini terkubur. Peninggalan ini bisa berupa makam, candi, bekas keraton, benteng, bahkan perkakas atau rumah tempat tinggal dunia kerajaan zaman klasik, terutama dari era Kerajaan Hindu Buddha, bahkan bisa saja lebih tua lagi daripada zaman Hindu Buddha. Seperti Atlantis contohnya?

Orang-orang Jawa banyak yang meyakini, ketika suatu ketika peradaban-peradaban leluhur tersebut mulai ditemukan kembali, maka di situlah tanda kalau Kebangkitan Nusantara sudah mulai terjadi. Kebangkitan Nusantara di sini tidak hanya kebangkitan negeri Indonesia menuju ke negeri yang lebih makmur dan berkelimpahan. Tapi juga menandai bangkitnya nilai-nilai spiritual dan filosfi Nusantara, yang selama ini sering ditinggalkan karena lamanya era penjajahan dan modernisasi. Sehingga membuat penduduk Nusantara terlepas dari jati dirinya yang asli sebagai bangsa spiritual yang sejati.

Spiritual sendiri tidak melulu soal kembali ke tradisi, ritual, dan juga teori-teori filsafat kuno yang kini banyak digali. Tapi ini lebih ke KESADARAN, seberapa sadar kita sebagai manusia Nusantara, yang paham akan jati dirinya, yang manunggal dengan Tuhan atau alam semesta, sehingga bisa menciptakan hidup yang harmoni dengan alam.
Dan sebenarnya, inilah model kehidupan leluhur kita di zaman dulu, terutama saat mereka masih berupa Kerajaan Hindu Buddha.

 
Justru karena mereka menjalankan dan mewujudkan nilai-nilai spiritual dan filosofi tersebut, dulu Nusantara malah memiliki peradaban yang maju, di saat benua Eropa masih berada dalam Abad Kegelapan. Tapi fakta inilah yang ditutup oleh sejarah, dan diganti dengan doktrin bahwa leluhur kita adalah bangsa yang bodoh dan primitif melulu. 

Sekarang, peninggalan mereka mulai banyak yang ditemukan dan muncul ke permukaan. Ini nanti bakalan membuka pemikiran manusia, bahwa ajaran “leluhur Nusantara itu bodoh dan primitif” adalah salah. Justru karena mereka dulu punya kecerdasan dan KESADARAN tinggi, mereka berhasil membangun peradaban yang kompleks di zamannya. Dan lebih tinggi dibandingkan Abad Kegelapan Barat.

Sepanjang 2020 - 2025 ini, di Jawa saja sudah banyak beberapa peninggalan kuno yang muncul dan diekskavasi. Inilah peninggalan leluhur dari zaman dulu yang bakalan membuka mata kita, bahwa sejarah kita banyak yang ditutupi dan dibelokkan. Tujuannya ya supaya bangsa Indonesia ini mudah dikendalikan pihak luar.

Dengan munculnya kembali peninggalan-peninggalan peradaban kuno ini, akhirnya kita jadi bakalan berpikir beberapa hal :

(1) Peradaban Kuno Lebih Luhur daripada Modern?

Cara bagaimana orang-orang zaman dulu berperadaban, lebih ke mengutamakan harmonisasi dengan alam. Mereka tak melulu mengejar kecanggihan teknologi dan kapitalisme. Tapi mereka lebih ke mengutamakan keselarasan antara manusia dengan alam sekitarnya. Itulah kenapa banyak bangunan penting yang ditempatkan di area-area tertentu yang sesuai dengan rasi bintang tertentu, atau bahkan memiliki filosofi dan digunakan sebagai peribadatan dengan menyesuaikan bangunan dengan keselarasan alam di sekitarnya.

Inilah yang membuat Mesir Kuno dan Mesopotamia unggul di zamannya. Prinsip yang sama juga sudah diterapkan oleh leluhur kita di era Kerajaan Hindu Buddha. Sehingga saat Eropa masih berada dalam Abad Kegelapan, Nusantara sudah berada di zaman keemasannya. Leluhur kita sudah mendirikan ashram sebagai pusat pembelajaran (yang kemudian di Eropa mereka membangun universitas). Leluhur juga sudah membangun candi-candi yang megah dan difungsikan untuk peribadatan, yang tata caranya ternyata sangat selaras dengan alam.

Peradaban zaman dulu sangat selaras dengan alam. Sehingga hidup mereka lebih harmoni. Tapi sayangnya, keselarasan alam ini juga punya kekurangan : menarik penakluk / penjajah. Baik Nusantara atau Mesir Kuno, keduanya sama-sama dihancurkan oleh penjajah.

(2) Kejenuhan Zaman Modern : Saatnya Kembali ke Ajaran-Ajaran Leluhur

Di tengah perkembangan peradaban yang makin canggih dan kapitalis, di satu sisi kita memang mendapatkan banyak kemudahan. Tapi di sisi lain, ini mendatangkan tekanan dan stress. Kita jadi tertuntut apa-apa serba materialistis, dan apa-apa harus serba cepat. Sedangkan manusia tidak didesain untuk terus berada dalam tekanan.

Di era modern dengan segala bentuk tekanan zaman seperti ini, secara psikis kita akan berpikir untuk mencari cara pandang baru yang lebih menenangkan dan lebih harmoni. Dan ternyata jawabannya ada di ilmu leluhur kuno Nusantara itu sendiri.

Ajaran mereka yang selaras dengan alam, dengan memperhatikan keseimbangan antara pikiran, jiwa, dan tubuh, serta spirit (ruh) ternyata bisa menjawab tantangan kemajuan zaman. Di zaman modern sekarang, ternyata ilmu leluhur malah bisa dijadikan pegangan bagi kesehatan mental dan kejiwaan individu. Bahkan setelah digali, ternyata ilmu leluhur kita lebih dalam dari sekedar kesehatan mental dan jiwa.

Cara mereka dulu memimpin negeri, mengembangkan peradaban, dan menata negara, kota, dan desa, ternyata sangat berpegang pada spiritualitas dan filosofi mereka, yang terbukti selaras dengan alam. Ketika manusia selaras dengan alam, manusia nggak cuma sehat mental dan jiwa, tapi kecerdasan mereka ternyata meningkat tajam.

Makanya banyak orang Jawa, Bali, dan Lombok yang percaya banget kalau leluhur di zaman dulu itu cerdas dan canggih (di zamannya). Karena spiritualitas dan filosofi yang mereka praktekkan membuat mereka cerdas. Dan ini tertinggal dalam bangunan bersejarah mereka.

(3) Akan Ada Masanya, Tata Negara pun Kembali Menggunakan Filosofi Leluhur

Dengan dipelajarinya situs-situs kuno yang kini bermunculan, dan dengan dipelajarinya manuskrip-manuskrip kuno yang kini mulai kembali ke Nusantara, maka ini juga membuka Kesadaran kita. Bahwa ternyata, ketika peradaban dikombinasikan dengan keilmuan leluhur bisa lebih harmoni, lebih selaras, dan ini membuat bangsa jadi maju.

Dulu, saat Eropa masih berupa Abad Kegelapan, leluhur kita sudah sibuk membangun candi dan ashram, serta sudah berdagang hingga ke Mediterania, dan sudah menjadi pusat pembelajaran Hindu Buddha di Asia Timur dan Asia Tenggara.

Ketika Eropa bangkit dan mulai melakukan penjelajahan, mereka mulai menguasai tradisi lokal dan menghancurkannya. Manuskrip-manuskrip yang ada direbut dan diboyong ke negara asalnya di Eropa untuk dipelajari. Tapi peninggalan yang ada di Nusantara dihancurkan, dibakar, bahkan diganti secara struktural melalui agama baru yang justru jauh dari spiritualitas. Sedangkan, orang Eropa sendiri justru mempelajari keilmuan leluhur tersebut, terutama mereka-mereka yang tergabung dalam Tarikat Kebatinan (seperti Rosscicrusian, Illuminati, atau Freemasonry). Sehingga negara-negara penjajah di Eropa pun akhirnya berkembang menjadi negara adi daya di zamannya. Tapi Nusantara yang terjajah justru mengalami kemunduran.

Sekarang waktunya dibalik. Sekarang waktunya bagi Indonesia untuk membuka diri terhadap keilmuan kuno leluhur dan memanfaatkannya untuk kejayaan Nusantara ke depan.

(4) Memperkuat Koneksi dengan Leluhur

Sekarang inilah saatnya bagi leluhur yang moksa, yang naik ke dimensi yang lebih tinggi, untuk membukakan Kesadaran bagi orang-orang terpilih. Sehingga level Kesadaran mengalami peningkatan, keilmuan kuno terbuka kembali, dan langkah-langkah untuk membuka gerbang Kejayaan Nusantara semakin terbuka lebar.

Setelah ini, anak-anak terpilih dan para keturunan leluhur akan lebih peka lagi. Makin banyak keilmuan leluhur yang mereka dapatkan tanpa mencari. Dan mereka mulai menjadi pionir merubah tatanan lama Nusantara yang sudah usang, untuk berubah menjadi tatanan baru yang lebih cocok untuk Abad 21 yang lebih spiritual.

Leluhur manitis akan makin banyak. Reinkarnasi dari leluhur-leluhur lama akan semakin sadar tentang jati dirinya. DNA leluhur juga semakin terbuka dalam diri masing-masing keturunannya.

Seiring dengan keturunannya mulai menyembuhkan diri dan mengalami Kebangkitan Spiritual, DNA-DNA leluhur yang di dalam diri juga semakin terbuka, dibantu dengan penyadaran dari luar dari leluhur-leluhur yang masih eksis dari dimensi yang lebih tinggi. Mereka adalah leluhur yang sudah moksa dan naik ke langit, yang dulu disetarakan dengan Dewa atau Danhyang, dan kini sedang aktif membimbing keturunan-keturunannya. Mungkin salah satunya adalah kalian yang baca konten ini.

Buat yang ingin mengakses DNA leluhur lebih banyak lagi dalam diri kita, kalian bisa pelajari di Online Course yang ini :

https://lialestarijourney.myr.id/course/mengaktifkan-dna-wadah-leluhur-agung-nusantara/

Tonton semua video pembelajarannya sampai selesai, jangan lupa ikuti hipnoterapinya sampai tuntas juga. Biar hasilnya maksimal 🙂

Selasa, 18 November 2025

borobudur

Banyak orang mengira Borobudur hanya mahakarya seni dan budaya… tapi sedikit yang tahu bahwa di balik setiap stupa, lorong, dan reliefnya tersembunyi rumus matematika, geometri presisi, hingga teknik rekayasa yang mengalahkan teknologi modern saat itu!

Bayangkan: pada abad ke-8, tanpa komputer, tanpa laser, tanpa alat ukur digital… para perancang Borobudur mampu membangun struktur setinggi 35 meter, simetris sempurna, tahan gempa, dan masih berdiri kokoh 12 abad kemudian. 🤯

📌 Inilah fakta yang jarang dibongkar:
✨ 1. Rasio dan proporsi Borobudur mengikuti geometri mandala
UNESCO mencatat bahwa tata letak Borobudur dibangun berdasarkan diagram kosmologis yang mengikuti pola simetri, rasio berulang, dan golden proportion — konsep matematika yang bahkan baru populer ratusan tahun setelahnya di Eropa.

✨ 2. Perhitungan stupa yang presisi
Setiap stupa memiliki perbandingan diameter–tinggi yang konsisten. National Geographic Indonesia menjelaskan bahwa pola ini hanya bisa dicapai dengan perhitungan matematis tingkat tinggi.

✨ 3. Struktur tahan gempa
Penelitian Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa pondasi candi menggunakan sistem interlock dan perhitungan beban, membuat Borobudur mampu bertahan dari gempa besar selama berabad-abad.

✨ 4. Simbolisme angka yang akurat
Jumlah relief, teras, hingga stupa puncak bukan angka acak — semuanya disusun mengikuti sistem numerik Buddhis kuno yang sangat terstruktur.

✨ 5. Akurasi orientasi astronomi
Kompas mencatat bahwa Borobudur dibangun dengan orientasi yang selaras dengan poros matahari, sebuah teknik yang membutuhkan kemampuan observasi ilmiah yang menakjubkan.

💥 Jadi, masih ragu kalau peradaban Nusantara kuno itu jenius?
Borobudur membuktikan bahwa 1.200 tahun lalu, nenek moyang kita bukan hanya seniman… tetapi ilmuwan, insinyur, dan matematikawan kelas dunia yang mengerti geometri, astronomi, arsitektur, hingga konsep kosmologi yang rumit.

📚 Sumber Kredibel:
– UNESCO World Heritage Centre
– National Geographic Indonesia
– Kompas (Litbang & Laporan Khusus Candi Borobudur)
– Balai Konservasi Borobudur (Kemdikbud)

Senin, 17 November 2025

keberanian

Judul: Keberanian Kecil yang Mengubah Hidup

Banyak orang ingin hidupnya berubah,  
tapi tetap melakukan hal yang sama setiap hari.  
Mereka memimpikan lompatan besar,  
namun langkahnya tidak pernah berubah.  
Itulah sebabnya impian sering berhenti pada angan.

Psikologi modern menjelaskan bahwa otak manusia  
lebih memilih hal yang familiar daripada hal yang benar-benar bermanfaat.  
Kita tahu ada cara baru yang lebih baik,  
tetapi tetap kembali pada kebiasaan lama  
karena merasa aman — meski tidak berkembang.

Dalam hidup sehari-hari, kita sering melihat pola yang sama:  
ingin naik level, tetapi tindakan masih pola lama.  
Ingin penghasilan naik, tetapi cara bekerja tidak berubah.  
Ingin sehat, tetapi rutinitas tidak bergeser.  
Yang kurang bukan peluang — tetapi keberanian mengambil langkah baru.

---

### **1. Zona Nyaman Menjaga Aman, Tapi Menghambat Pertumbuhan**
Zona nyaman membuat kita merasa stabil,  
namun kestabilan itu sering membatasi.  
Takut gagal membuat banyak orang tetap di pola lama  
meskipun tahu ada cara yang lebih baik.  
Setiap langkah kecil keluar dari zona nyaman  
adalah pembuka jalan menuju perubahan besar.

### **2. Hasil Besar Selalu Menuntut Langkah yang Tidak Pasti**
Tidak ada hasil luar biasa dari proses yang sepenuhnya aman.  
Ketidakpastian justru melatih mental,  
membuatmu berani menanggung risiko kecil  
yang membuka jalan bagi peluang besar.

### **3. Takut Salah Lebih Merusak daripada Kesalahan Itu Sendiri**
Kesalahan adalah bahan bakar belajar.  
Yang menghambat bukan gagal —  
tetapi ketakutan untuk memulai.  
Keberanian bangkit dari kesalahan  
membuat perkembanganmu lebih cepat.

### **4. Pola Lama = Hasil Lama**
Kamu tidak bisa mengatasi tantangan baru  
dengan strategi yang tidak pernah diperbarui.  
Pola lama hanya memperpanjang stagnasi.  
Setiap tindakan baru, sekecil apa pun,  
adalah tanda bahwa kamu mulai berkembang.

### **5. Peluang Muncul Pada Mereka yang Bergerak**
Bukan pada mereka yang menunggu.  
Setiap langkah baru yang kamu ambil  
meningkatkan peluang bertemu kesempatan besar.  
Orang yang berani melangkah  
selalu berada selangkah lebih dekat dengan peluang.

### **6. Pertumbuhan Butuh Gesekan**
Seperti otot yang harus menahan beban,  
mental juga harus menghadapi tekanan  
untuk menjadi lebih kuat.  
Hal baru mungkin membuatmu tidak nyaman,  
tapi di situlah karakter diperkuat.

### **7. Keberanian Bisa Dilatih**
Tidak perlu langsung melakukan perubahan besar.  
Mulailah dari langkah paling kecil.  
Keberanian bertambah setiap kali kamu melawan zona nyaman.  
Dan dari keberanian kecil yang konsisten,  
lahirlah perubahan besar.

---

Perubahan luar biasa tidak lahir dari hidup yang aman  
atau rutinitas yang terus diulang.  
Ia lahir dari keputusan kecil  
untuk tidak hidup dengan cara yang sama seperti kemarin.  
Ketika kamu berani keluar dari pola lama,  
hidupmu mulai digerakkan oleh pilihan —  
bukan ketakutan.

Skala Kardashef

SKALA KARDASHEF
Skala Kardashev menggambarkan kemampuan teknologi dan energi suatu makhluk atau peradaban. Semakin tinggi angkanya, semakin besar energi yang dapat mereka kuasai dan semakin luas kemampuan mereka. Makhluk di tingkat rendah hanya mampu memanfaatkan energi lokal tubuh dan lingkungan fisik, sedangkan makhluk di tingkat tinggi dapat merekayasa planet, bintang, hingga ruang-waktu.

Makhluk pada level K = 0.1–0.5 masih sepenuhnya 3D, sangat terbatas oleh fisik, tidak mampu menjelajah ruang angkasa, dan hanya memahami energi dasar seperti api, listrik, dan mekanik. Kemampuan mereka terbatas pada survival, membangun struktur sederhana, dan bergantung total pada alam. Makhluk pada level K = 0.5–0.9 mulai mengembangkan teknologi kompleks seperti nuklir, AI awal, satelit, dan kemampuan merubah sebagian kecil energi planet. Mereka mulai memahami gravitasi, orbit, dan perjalanan ruang angkasa sederhana, tetapi belum mampu mengendalikan energi penuh planet. Manusia modern berada di rentang ini.

Makhluk level K = 1.0–1.5 adalah peradaban yang telah menguasai energi penuh planet. Mereka dapat mengontrol cuaca, mengelola energi global, melakukan teleportasi informasi kuantum, memanipulasi materi pada skala partikel, membuat tubuh sintetis, mengubah DNA, dan menjelajah tata surya dengan bebas. Pada tahap ini makhluk mulai memasuki 4D rendah dan mampu mengubah vibrasi serta memanfaatkan energi non-fisik.

Makhluk level K = 1.5–2.0 mampu memanen energi satu bintang, membangun struktur seperti Dyson Ring atau Dyson Swarm, menciptakan atmosfer planet, dan memodifikasi gravitasi. Mereka sanggup melakukan perjalanan antar-bintang menggunakan warp/fold, menciptakan spesies baru melalui rekayasa genetika, serta hidup di dimensi 4D/5D. Makhluk pada tahap ini memahami bahwa energi bukan hanya fisik tetapi juga informasi dan kesadaran.

Pada level K = 2.0–3.0, makhluk sudah mampu mengatur energi seluruh sistem bintang hingga galaksi kecil. Mereka dapat menciptakan matahari buatan, menstabilkan wormhole, mengubah struktur ruang-waktu, memindahkan planet, dan mengakses dimensi 6D–7D. Makhluk di level ini dianggap “dewa” oleh peradaban rendah karena bisa muncul dan lenyap, menata alam, bahkan “menghidupkan” kembali tubuh biologis melalui transfer kesadaran.

Pada level K ≥ 3.0 ke atas, makhluk telah melampaui fisik. Mereka menguasai energi galaksi, alam semesta, hingga multiverse, dan hanya eksis sebagai kesadaran murni. Makhluk ini tidak mencipta tubuh, tetapi mencipta hukum realitas.

Anunnaki termasuk kategori K ≈ 1.7–2.2. Mereka adalah peradaban bintang yang telah melewati keterbatasan fisik 3D, hidup antara 4D tinggi dan 5D rendah, mampu menjelajah antar sistem bintang, mengendalikan gravitasi lokal, serta memiliki kemampuan rekayasa genetika tingkat tinggi. Karena teknologi mereka jauh lebih besar dari makhluk level rendah, mereka dapat membangun tubuh biologis, membuat spesies baru, menata atmosfer planet, membangun koloni antargalaksi, dan mengakses database kesadaran seperti Lauhul Mahfudz atau Akashic Field.

Sebagian besar yang disebut manusia sebagai “Tuhan” sejatinya adalah “tuan”—makhluk berteknologi jauh lebih maju, bukan sumber segala sesuatu. Mereka tampak seperti dewa karena mampu melakukan hal yang mustahil bagi makhluk level K rendah: muncul dari cahaya, mengangkat benda besar tanpa menyentuhnya, menciptakan tubuh baru, membuat aturan kosmik, berbicara melalui telepati multidimensi, serta menciptakan sistem karma dan reinkarnasi sebagai mekanisme permainan kesadaran.

Makhluk level rendah menyembah mereka karena tidak memahami skala energi dan teknologi ini. Perbedaan teknologi yang ekstrem membuat makhluk tinggi terlihat seperti pencipta mutlak, padahal mereka hanyalah penghuni tingkat atas dari sistem kosmik yang jauh lebih besar.

Minggu, 16 November 2025

presiden dari minang

Orang Minang Pendiri UGM ini Pernah Menjabat Sebagai Presiden RI, Namun Tidak Diakui, Kenapa?
Tidak banyak yang tahu bahwa ada sosok dari orang Minang yg pernah menduduki kursi tertinggi di negeri ini sebagai Presiden Republik Indonesia.Namun, mengapa kenyataan ini jarang dikenal dan tidak diakui oleh banyak pihak? Mari kita ulas lebih dalam misteri di balik cerita ini.
Mr. Assaat, orang Minang yang bergelar Datuk Mudo, lahir pada 18 September 1904 dan wafat pada 16 Juni 1976.
Meskipun jarang disebut dlm catatan sejarah resmi Indonesia.ia memang pernah menjadi pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia selama periode pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta.
Assaat juga pernah menduduki posisi sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia.
Jejak Pendidikan dan Pergerakan Nasional Assaat
Assaat memulai pendidikannya di Perguruan Adabiah dan MULO Padang, lalu melanjutkan ke STOVIA Jakarta.
Namun, merasa tidak cocok dengan dunia medis, ia pindah ke AMS yg setara dengan SMA saat ini.Setelah itu, ia mendaftar di Rechtshoogeschool te Batavia atau Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta.
Selama di RHS, Assaat aktif dlm gerakan kebangsaan dan politik.Diantara organisasi yg diikuti adalah Jong Sumatranen Bond.
Namun, keterlibatannya dlm gerakan nasional ini membuatnya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pendidikannya di RHS karena intervensi kolonial Belanda.Tidak patah arang, ia melanjutkan studinya di Universitas Leiden, Belanda, dan berhasil meraih gelar Meester in de Rechten atau Sarjana Hukum.
Masa Kemerdekaan dan Kontribusi Nasional
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1939, Assaat memulai praktik sebagai advokat.Kemudian, ia terlibat dlm berbagai peran penting di pemerintahan, termasuk dlm Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II pada tahun 1948 dan menangkap para pemimpin nasional, Assaat memegang peran kunci dalam pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta.
Pasca Konferensi Meja Bundar pada Desember 1949, ia diberi amanah utk menjadi Acting (Pelaksana Tugas) Presiden Republik Indonesia di Yogyakarta hingga Agustus 1950.Selama menjabat, Assaat dikenal karena kerendahannya dan kontribusi signifikannya dalam mendirikan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.
Kehidupan Setelah Masa Jabatan dan Kontribusi Terlupakan
Meski berkontribusi besar bagi negara, Assaat sering terabaikan dalam catatan sejarah Indonesia.
Ia menentang pendekatan Demokrasi Terpimpin oleh Presiden Soekarno, yang membuatnya merasa terancam dan perlu mengasingkan diri.Namun, tak dapat dipungkiri, keberadaan Assaat dalam sejarah Indonesia adalah bukti dari semangat perjuangan dan dedikasi seseorang bagi bangsa dan negaranya.
meskipun seringkali tdk mendapatkan pengakuan yg layak.Sebagai bangsa, kita harus mengingat dan menghargai jasa-jasa pahlawan seperti Mr. Assaat.
Sc: Top Sumbar

Sabtu, 15 November 2025

jam

Apakah anda pernah bertanya-tanya mengapa 1 jam dibagi menjadi 60 menit dan setiap menit menjadi 60 detik, atau mengapa kita memiliki 12 bulan dan bukan 13 atau 11?

Sekitar 5.000 tahun yang lalu, orang Sumeria yang tinggal di Mesopotamia Kuno (sekarang Irak) merevolusi cara kita memahami dan mengukur waktu.

Matematikawan Mesopotamia Kuno menggunakan sistem penomoran berbasis angka 60 yang dikenal sebagai sistem sexagesimal dan posisional, yang kemungkinan terinspirasi dari perhitungan yang dilakukan untuk membangun kalender lunar "primitif" mereka: 12 bulan dengan 30 hari matahari.

Sistem unik ini kemudian membagi satu jam menjadi 60 menit dan satu menit menjadi 60 detik , konsep yang masih digunakan hingga saat ini.

Kebutuhan bangsa Sumeria akan pengukuran waktu yang akurat didorong oleh masyarakat agraris mereka. 

Kalender yang akurat sangat penting untuk menanam dan memanen tanaman. Mereka juga perlu mengoordinasikan upacara keagamaan dan kegiatan administratif yang rumit.

Untuk membantu mengukur waktu, orang Sumeria membuat kemajuan penting dalam astronomi.

Mereka mengamati pergerakan benda-benda langit dan menggunakan pengetahuan ini untuk membuat kalender lunar 12 bulan.

Sumer membagi tahun menjadi dua belas siklus bulan , meskipun waktu ini tidak sesuai dengan tahun matahari (yang lebih panjang), sehingga mereka menambahkan satu bulan setiap empat tahun untuk mengimbanginya (yang sekarang dikenal sebagai tahun kabisat).

Kemudian, bangsa Babilonia membagi hari menjadi 24 jam dan satu jam menjadi 60 menit, yang sangat sesuai dengan musim pertanian.

Pembagian ini tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan dirancang agar praktis dan mudah dibagi, yang mencerminkan pemahaman matematika yang maju dari bangsa Sumeria.

Pendekatan inovatif terhadap waktu ini memiliki dampak yang mendalam pada peradaban-peradaban berikutnya, termasuk Babilonia, Yunani, dan Romawi, yang mengadopsi dan mengembangkan lebih lanjut sistem Sumeria.

Warisan sistem pengukuran waktu Sumeria terlihat jelas dalam jam dan kalender modern kita, yang menunjukkan pengaruh abadi kecerdikan mereka dalam kehidupan sehari-hari kita.

borobudur

Candi Borobudur tidak hanya dikenal sebagai candi Buddha terbesar di dunia, tetapi juga sebagai mahakarya arsitektur yang sarat dengan keajaiban matematika. Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, candi ini memperlihatkan bagaimana peradaban Jawa kuno sudah memiliki pemahaman tinggi tentang ilmu ukur dan proporsi. Keunikan Borobudur terletak pada presisi bangunannya yang tetap kokoh berdiri meski berusia lebih dari 1.200 tahun.

Salah satu keajaiban matematis Borobudur terlihat dari perbandingan dimensinya. Tinggi asli Borobudur adalah 42 meter, dan panjang sisinya sekitar 123 meter. Jika dihitung, rasio bangunannya mendekati rasio emas (golden ratio) yang sering dianggap sebagai proporsi sempurna dalam seni dan arsitektur. Hal ini menunjukkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia telah memahami prinsip harmoni geometri jauh sebelum konsep itu populer di dunia Barat.

Selain itu, Borobudur terdiri dari tiga tingkatan utama: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Masing-masing tingkatan tidak hanya bermakna spiritual, tetapi juga memiliki pola geometri yang presisi. Bentuk dasar Borobudur menyerupai mandala raksasa yang simetris, dengan ribuan relief dan ratusan stupa tersusun secara teratur mengikuti perhitungan yang teliti.

Yang lebih menakjubkan, Borobudur dibangun tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu andesit yang dipakai sebanyak 2 juta balok dipahat dengan ukuran yang sangat presisi, lalu disusun sedemikian rupa sehingga saling mengunci. Perhitungan matematika inilah yang membuat struktur Borobudur mampu bertahan dari gempa bumi, hujan deras, hingga letusan Gunung Merapi.

Melalui perhitungan matematika yang cermat, Borobudur bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi bukti bahwa peradaban Jawa kuno menguasai ilmu arsitektur, geometri, dan teknik sipil tingkat tinggi. Tak heran UNESCO menobatkannya sebagai Warisan Dunia dan mahakarya arsitektur yang tak lekang oleh waktu.

Sumber: UNESCO, National Geographic Indonesia, Kompas.

Kamis, 13 November 2025

spiritual

Kemampuan membaca energi orang lain sering dikaitkan dengan orang yang memiliki spiritualitas tinggi, tapi penjelasannya perlu dilihat dari dua sisi — spiritual dan psikologis.

 Dari sisi spiritual:

Banyak tradisi dan ajaran spiritual (seperti Sufi, Hindu, Buddha, atau kejawen) mengajarkan bahwa:

Orang yang jernih batinnya akan lebih peka terhadap energi halus di sekitarnya.

Mereka bisa merasakan suasana hati, niat, atau “getaran” seseorang — tanpa orang itu harus berbicara.

Hal ini terjadi karena batin yang bersih dan hati yang tenang ibarat “cermin bening” yang mampu menangkap getaran halus yang biasanya tertutup oleh ego, emosi, atau pikiran negatif.

Dalam istilah spiritual, ini sering disebut:

Membaca aura

Intuisi tajam

Kekuatan batin / mata hati terbuka

Clairsentience (dalam istilah barat: kepekaan rasa terhadap energi)

Kemampuan ini bukan sihir atau kekuatan gaib, melainkan hasil dari:

Latihan batin, meditasi, doa, atau zikir yang konsisten.

Kehidupan yang jujur, tenang, dan selaras dengan nilai-nilai kebenaran.

Kepekaan hati yang tumbuh karena kasih, bukan karena ingin menguasai orang lain.

 Dari sisi psikologis:

Secara ilmiah, orang yang berspiritual tinggi biasanya:

Empatinya sangat kuat — mereka cepat menangkap bahasa tubuh, ekspresi wajah, nada suara, atau perubahan kecil dalam perilaku orang lain.

Mereka intuitif — bisa “merasakan” jika seseorang sedang sedih, marah, atau gelisah, bahkan tanpa kata-kata.

Ini bukan supranatural, tapi hasil dari kepekaan emosional dan pengalaman batin yang dalam.

Jadi, kemampuan “membaca energi” bisa jadi:

> 🔹 Perpaduan antara intuisi yang tajam (psikologis)
🔹 dan kepekaan batin yang tinggi (spiritual)

Orang yang berspiritual tinggi bisa membaca energi orang lain, tapi bukan karena mereka punya “kekuatan ajaib”, melainkan karena:

Hatinya bersih dan peka,

Empatinya besar,

dan pikirannya jernih untuk menangkap sinyal halus dari orang lain.

Kamis, 06 November 2025

Mobil raja pertama di indonesia

Jadi orang Indonesia pertama yang punya mobil, bisa dibayangkan betapa kayanya Pakubuwana X

Sunan Pakubuwana X adalah orang Indonesia pertama yang memiliki mobil di Indonesia, tahun 1894.

Dia membeli sebuah Benz roda empat, hanya setahun setelah Karl Benz memproduksi mobil pertamanya. Benz milik PB X dibeli seharga 10.000 gulden. Mobil ini diimpor lewat dealer Proetell & Co. Mesinnya tipe dua liter, 5 pk, dengan sabuk transmisi, pelek kayu, dan ban mati.

Enggak usah orang Belanda di Jawa, wong di Belanda saja, waktu Sunan beli mobil, belum ada orang Belanda yang punya mobil. Baru dua tahun kemudian fotografer istana, Zimmermann dari Den Haag, mampu beli Benz serupa.

Lalu jenis Benz yang mana mobil PB X itu? Dari penjelasan Museum Mercedes-Benz, antara tahun 1893-1894, diproduksi Benz Viktoria (1893) dan Benz Velo (1894). Kemungkinan besar, tipe Benz pertama yang dibeli PB X. Mengingat proses pembelian mobil pada tahun itu memakan waktu enam bulan lebih. Catatan sejarah hanya menyatakan, mobil milik raja itu dikirim ke Belanda pada 1924 dan dipamerkan di museum mobil di Leidschendam.

Adakah paduka raja menyetir mobil sendiri? Lagi-lagi tidak ada catatan soal itu. Tetapi - namanya juga raja - ngapain nyetir kalau bisa bayar sopir. Jadi begitulah, dia meminta seorang mantan serdadu Belanda bernama A. Leibholz, untuk menyopiri mobil itu.

Lalu, siapa orang Indonesia pertama yang bisa menyetir mobil? Catatan sebuah perusahaan perkebunan menyebutkan, pada 1889, seorang pria bernama Pontjopartomo sudah bekerja sebagai sopir di perusahaan itu.

Lalu ada cerita lain, bahwa orang Indonesia pertama yang bisa mengendarai mobil miliknya sendiri adalah Raden Mas Ario Tjondro, Bupati Brebes. Tahun 1904 Pak Bupati membeli Orient Buckboard buatan AS. Orient ini mesinnya bertenaga 8 pk, satu silinder. Persenelingnya dua: satu maju, satu mundur.

Nah, setelah raja siapa lagi yang punya mobil? Gampang saja, ya si dealer tadi, A.H. Proettel, seorang warga Jerman. Mobilnya juga sama: Benz. Memang tak lama setelah raja, semakin banyak orang beli mobil.

Selasa, 04 November 2025

bahasa

Ragam Dialek Bahasa Jawa
1. Mataram (Yogya - Solo)  
Dialek yang dianggap paling baku. Banyak digunakan di lingkungan resmi, pendidikan, dan kebudayaan. Memiliki tingkatan bahasa: ngoko (kasual), madya (menengah), dan krama (halus), Huruf A terbuka dibaca menjadi vokal ɔ (O dalam kuno)
Contoh:  
- Ngaka: Aku arep lunga  
- Krama: Kula badhé tindak

2. Dermayu (Indramayu)  
Dialek khas pesisir utara Jawa Barat.
Banyak kosakata unik, dan gaya bicara lebih lugas dan egaliter.  
Contoh: arep → aré, apa → apae

3. Campuran Cirebon 
Bahasa Jawa di Cirebon bercampur dengan Sunda dan unsur lokal. Struktur kalimat mirip ngoko, tapi dengan logat dan kosakata khas.  
Kadang dianggap sebagai bahasa tersendiri.

4. Banyumasan  
Sering disebut “ngapak”. Tidak mengenal tingkatan bahasa secara ketat. Banyak menggunakan vokal /a/. Gaya bicara jelas dan langsung.  
Contoh: Aku arep menyang pasar

5. Tegal
Masih termasuk ngapak, tapi logat dan kosakatanya berbeda dari Banyumas. Umumnya digunakan di Tegal dan Brebes.  
Contoh: Kowe ngapa kok nyong ora diajak?

6. Serang (Banten)  
Bahasa Jawa konservatif yang masih digunakan di sebagian wilayah Banten. Diduga mempertahankan ciri-ciri Jawa Kuna.  
Kadang disebut Jawa Banten atau Jawa Serang.

7. Sebagian Banyumasan/Kedu  
Dialek transisi antara Banyumasan (barat) dan Mataram (timur). Memiliki unsur ngapak, namun mulai mengenal gaya bicara yang lebih halus.

8. Semarang  
Dialek urban yang merupakan campuran antara Mataraman dan pengaruh pesisir. Masih mengenal tingkatan bahasa, tapi cenderung lebih santai dan ceplas-ceplos.

9. Mataraman (Timur Jateng - Barat Jatim)  
Digunakan di daerah seperti Madiun, Kediri, dan sekitarnya. Struktur mirip Mataram, tapi lebih fleksibel dan tidak terlalu formal. Tetap menggunakan krama dan ngoko.

10. Kedu  
Digunakan di Magelang, Temanggung, dan sekitarnya. Dialek ini berada di antara ngapak dan Mataraman. Bisa terdengar kasar atau halus tergantung daerahnya.

11. Muria  
Wilayah Kudus, Pati, dan Jepara. Dipengaruhi budaya dagang dan keislaman. Banyak memakai bahasa ngoko dalam percakapan sehari-hari.

12. Aneman  
Tersebar di sekitar Blora dan Rembang. Termasuk kelompok pesisiran. Gaya bahasa tegas dan langsung, dengan ciri khas tersendiri.

13. Arekan  
Dipakai di Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan sekitarnya. Khas kota, ceplas-ceplos, dan ekspresif. Sering menggunakan kata sapaan seperti "rek" dan "c0k".  
Contoh: Kon arep menyang endi, rek?

15. Campuran Osing  
Bahasa Osing berasal dari Banyuwangi. Masih satu rumpun dengan Jawa Kuna, tapi berkembang sebagai bahasa tersendiri. Kini banyak dipengaruhi bahasa Jawa modern.

17. Mancadwipa (Luar Pulau Jawa)
Bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat perantauan di luar Pulau Jawa, seperti di Sumatra, Kalimantan, Papua, bahkan di luar negeri (misalnya Suriname).  
Ciri khasnya adalah campuran antara bahasa Jawa lama, bahasa daerah setempat, dan bahasa Indonesia.

Cc:ghistmilos

Prasastu

Alih aksara Prasasti taji oleh Boechari (1985-1986) saya mencoba untuk menerjemahkan 🙏 mohon di koreksi 1. // o // swasti śakawarṣātīta 823...