PENANGGALAN TAHUNAN
(Obit Oval Planet-planet dan Bumi)
9/36 Bahwa bilangan bulan pada Allah dua belas bulan dalam ketetapan Allah pada hari (318) Dia ciptakan planet-planet dan bumi, di antaranya ada empat bulan terlarang (319). Itulah agama kukuh maka jangan zalimi dirimu padanya. Perangilah orang-orang musyrik seluruhnya sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya, ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang insaf.
Penanggalan tahunan yang menurut Ayat 9/36 harus didasarkan pada orbit Bulan.
Bilangan bulan di atas ini ialah untuk masing-masing tahun.
Setiap bulan ditandai dengan timbulnya Hilal atau Bulan Sabit di ufuk barat setelah Magrib, keesokannya tampak semakin jelas dan berupa Bulan Penuh setelah 14 hari, selanjutnya menyusut berupa Hilal terbalik dan menghilang di angkasa fajar setelah 29 hari untuk timbul kembali bagi bulan berikutnya.
ALLAH menentukan jumlah bulan yang 12 itu berdasarkan orbit Bumi dalam lingkaran oval di mana ada titik Perihelion dan titik Aphelion. 345 derajat gerak Bumi keliling Matahari, di mana ada kedua titik tadi, dinamakan 1 tahun yang terdiri dari 12 bulan.
Jadi 12 bulan menurut Ayat 9/36 adalah lama waktu yang dipakai Bumi dalam mengorbit dari Perihelion ke Aphelion dan sampai kembali di Perihelion, dalam masa mana berlangsung 12 kali orbit Bulan keliling Bumi.
Kini penanggalan demikian dinamakan orang dengan Qamariah berdasarkan orbit Bulan sekalipun di dalamnya orbit Bumi juga memegang peranan penting.
Orbit Bumi keliling Matahari bukanlah berupa lingkaran bundar karena lingkaran begini akan menggambarkan jarak Bumi dari matahari selalu sama sepanjang tahun, padahal pengukuran dengan sistem parallax menyatakan ada kalanya Bumi sejauh 90 juta mil dari matahari dan ada kalanya sejarak 94 juta mil. Sekiranya orbit bundar itu terlaksana maka Bumi akan kekurangan daya layangnya keliling matahari, dan aktifitas Sunspots di permukaan matahari tetap stabil, bersamaan, padahal perubahan aktifitas itu selalu ada karena ditimbulkan oleh tarikan matahari pada planet-planet yang kadang-kadang mendekat dan kadang-kadang menjauh.
2. Orbit Bumi keliling Matahari bukan pula berupa lingkaran elips atau lonjong karena lingkaran begini akan membentuk dua titik perihelion dan dua titik aphelion orbit. Jika ini memang berlaku maka susunan Tatasurya akan kacau-balau dengan akibat yang susah diramalkan.
Dan dengan pemikiran logis, orbit demikian dapat dikatakan tidak mungkin terjadi dalam tarik-menariknya matahari dengan Bumi, karena setiap kali Bumi berada pada titik perihelion
orbitnya, dia harus tertarik untuk membelokkan arah layangnya ke kiri beberapa derajat mendekati matahari yang dikitari.
3. Orbit berbentuk lingkaran OVAL adalah satu-satunya yang dilakukan Bumi, memiliki satu titik perihelion yaitu titik di mana Bumi paling dekat pada Matahari sembari melayang cepat, dan satu titik aphelion yaitu titik terjauh dari Matahari waktu mana Bumi melayang lambat.
Dengan orbit Oval begini terwujudlah daya layang berkelanjutan menurut ketentuan Allah, begitu pun jarak relatif antara 90 juta dan 94 juta mil, dan aktifitas Sunspots yang berubah sepanjang tahun untuk mewujudkan perubahan cuaca di muka Bumi.
Keadaan orbit planet demikian dinyatakan ALLAH dengan istilah SIDRAH pada Ayat 53/14 dan 53/16. Arti Sidrah yaitu TERATAI, bunga mengambang di atas permukaan air sementara uratnya terhujam di tanah.
Di waktu pasang naik, teratai itu ikut naik dan ketika pasang surut dia pun ikut turun. Demikian pula Bumi bergerak keliling Matahari dalam orbit Oval yang kemudian dipakai orang pada roda dengan sistem piston untuk penambah daya dorong pada mesin bertenaga besar.
Lingkaran oval berbentuk bulat telur di mana ada bujur besar dengan titik aphelion, dan bujur kecil dengan titik perihelion.
Satu kali orbit Bumi keliling matahari bukan 360 derajat tetapi 345 derajat dilaluinya selama 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik.
Dalam satu bulan Qamariah, Bumi bergerak sejauh 28º45', atau dalam satu hari sejauh 0º58'28", 4.
Perlu dicatat bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi sejauh 331º 15, selama 29 hari 12 jam 44,04 menit.
Dia bergerak dalam satu hari sejauh 11º12'. Jadi keliling 360" - 331º15' = 28º45' kalau dikalikan 12 bulan Qamariah maka satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Matahari.
Sewaktu Bumi berada pada titik perihelion ini, tarik-menariknya sangat kuat dengan matahari hingga ketika itu gelombang laut tampak lebih besar daripada biasanya, dan mulailah penanggalan Muharram selaku bulan pertama Lunar Year. Karena keadaan Bumi serius sekali, melayang cepat dan paling dekat dari matahari, lalu dinyatakan Muharram selaku bulan terlarang yaitu Syahrul Haraam yang sering pula diartikan dengan "Bulan Mulia."